Sunday, 6 March 2016

Menulislah Sebelum Menulis Itu Dilarang!


Hai, semuanya! Gue harap, kalian masih ingat dengan gue. Sebelumnya, gue meminta maaf sekali, karena sudah jarang mengisi tulisan di Blog ini. Terakhir gue menulis Blog, tentang perjalanan gue di Jakarta Book Fair dan pertemuan dengan @clairineclay pada 3 Agustus 2015. Hmm, kalo Blog gue ini bisa bicara, mungkin dia akan berkata, “Kamu ke mana aja, sih?  Tiap hari gak pernah ada waktu buat ‘nyentuh’ aku, kesel deh. Apa masih kurang, yang aku kasih ke kamu selama ini?! Hah?!” Tunggu dulu, ini Blog gue, kenapa lama-lama kok mirip kayak Jablay, yak? -__-

Di tulisan kali ini, mungkin gue hanya ingin curhat saja, alasan kenapa gue jarang menulis di Blog lagi. Alasannya simpel, karena gue tidak punya banyak waktu untuk menulis. Ya, hanya itu saja. Bagi kalian, mungkin alasan gue sangatlah klasik sekali. Memang benar, itu sangat klasik! Tapi inilah faktanya, gue selalu dikalahkan oleh kesibukan gue. Tapi, itu dulu! Sekarang, gue akan kembali aktif menulis lagi di Blog tercinta ini. Pastinya, dengan tulisan-tulisan yang lebih segar dan mampu membuat kalian tersenyum.

Sebelum menulis tulisan ini, awalnya gue sangat bingung harus menulis apa. Maklum saja, sudah hampir 5 bulan tidak pernah menulis, membuat gue masih merasa ‘aneh’ dan tak terbiasa saat harus kembali merangkai kata. Kok bisa? Apa hubungannya?  Tentu saja, pasti ada hubungannya. Gambaran sederhana, misalnya seperti perjumpaan dengan mantan. Bayangkan, posisi kalian sudah putus dengan mantan selama 5 bulan (baca : yang jomblo juga harus ikut bayangin, walau rasanya nyesek banget) dan kalian harus bertemu kembali. Kalian pasti bingung kan, ingin memulai dengan berkata apa? Pasti ada rasa takut ‘salah ngomong’ juga, kan? Atau bahkan, kalian sudah lupa perkataan yang sering kalian ucapkan saat masih bersama? Itu wajar! Lalu, apa yang harus dilakukan?  Menyesuaikan diri alias beradaptasi. Ya, gue hanya perlu membiasakan diri saja untuk bisa kembali produktif menulis seperti dulu lagi. Amin! J

Selain itu, alasan lain kenapa gue masih ingin menulis lagi, karena untuk mengikuti impian dan passion. Ya, impian dan passion untuk menjadi seorang penulis Novel best seller. Namun, semuanya itu sempat terkubur oleh rasa malas akibat kesibukan gue. Hingga pada akhirnya, ada momen yang membuat gue terhenyak, saat banyak yang berkata seperti ini,

“Dono kapan nulis lagi?” atau mungkin,

“Kok Blog-nya gak pernah diupdate lagi, sih? Kan pingin baca lagi,” hingga bahkan,

“Dono, sekarang aku sudah punya Blog loh, gara-gara habis baca tulisan kamu di Blog,”

Jujur saja, gue paling nyesek saat mendengar kalimat terakhir. Kenapa begitu? Siapa sih yang nggak malu, ketika kita sudah mampu menjadi inspirasi bagi orang lain, tapi kita justru berhenti di tengah jalan? Itu sama saja halnya kayak, gue ngajak orang buat ikut bisnis MLM dan menjanjikan orang itu bisa menjadi Top Leader, tapi tiba-tiba, di tengah jalan gue mundur begitu saja dan menghilang bagaikan ditelan bumi. Dan gue tidak pernah mau dicap sebagai Mas-Mas penjual MLM! Tidak!

Serta, sebuah tulisan yang membuat gue tidak punya alasan untuk tidak menulis lagi. Sebuah tagline dari Blog ini, “Menulislah sebelum menulis itu dilarang!” Ya, sebuah plesetan kata yang gue ambil dari Film Warkop DKI : Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang! Sebuah tagline yang memang sengaja gue buat untuk menjadi motivasi dan reminder. Agar gue tidak pernah berhenti atau lelah untuk selalu menulis, menulis, dan menulis.  Intinya sih, gue tidak akan pernah berhenti menulis, sebelum ada peraturan yang melarang gue untuk menulis. J

Terakhir, buat kalian yang tidak pernah lelah mendukung gue dan bertanya kapan gue menulis lagi? Ya, sekarang gue sudah menulis lagi dan tulisan ini spesial buat kalian semua. Sekali lagi, gue ucapkan terima kasih banyak untuk doa dan dukungan kalian. 

Oiya, bagi kalian yang juga memiliki impian atau passion, namun tersendat oleh  beragam kendala, gue mohon jangan berhenti di tengah jalan! Pliss, jangan! Ingat, komitmen kalian di awal saat memulai semuanya dan juga mereka yang tidak pernah lelah mendukung kalian. Intinya sih, saat kalian punya alasan untuk berhenti, pasti kalian punya alasan untuk lanjut, kan? So, ingatlah kembali alasan tersebut. Mungkin, sekian dari gue, terima kasih sudah mau membaca dan tunggu tulisan gue selanjutnya ya, Guys!

Jika ada yang ingin bertanya atau sekedar sharing, silahkan isi comment box di bawah J

0 komentar:

Post a Comment