Judul di atas adalah pertanyaan yang pernah
gue lontarkan kepada temen gue di Surabaya, Andi namanya. Ya, gue pernah
bertanya ke Andi tentang bagaimana sih rasanya kuliah. Maklum, karena setelah
lulus SMA pada 2013, gue sempat vacum
(baca: makan-tidur-nonton TV di rumah) selama setahun.
“Ndik,
kuliah itu gimana sih? Enak gak?” tanya gue penasaran ke Andi.
“Sama aja kayak SMA, Don. Cuma kalau kuliah itu bebas,” jawab Andi coba
menjelaskan.
“Oh,
jadi kuliah itu bebas, yah?”
“Iya,
Don, bebas kok,”
Bebas? Hal pertama yang terlintas di pikiran
gue saat itu adalah, saat kuliah kita bisa melakukan apapun sesuka hati kita.
Mulai dari mengambil makanan secara gratis di kantin, lalu main PS di depan
dosen, dan bahkan, kencing di bagian dinding kampus. Tapi, ternyata gue salah.
Bebas yang dimaksud oleh Andi, ternyata hanya bebas di dalam hal berpakaian dan
cara belajar-mengajar saja.
Perubahan paling menonjol dari masa SMA
menuju masa kuliah yakni, perubahan gaya berpakaian. Di perkuliahan kita tidak
perlu lagi menggunakan seragam putih - abu-abu ataupun seragam lainnya. Di
sini, kita bebas untuk berpakaian apapun, namun tentu saja dalam batas sopan.
Ingat, bebas dan sopan yang gue maksud, bukan berarti kalian harus ke kampus
dengan mengenakan baju kokoh, peci, dan sarung setiap hari, yah.
Selanjutnya, kenapa kuliah dibilang bebas?
Karena di dalam kuliah, kita bebas mau masuk kuliah atau tidak. Berbeda dengan
masa SMA, ketika kalian tidak masuk/hadir di dalam kelas, maka guru akan
langsung menelpon orang tua kalian, lalu habis itu berkata,
“Maaf,
anak Bapak sudah membolos selama 1 hari. Tolong beritahu ke dia, kalau dia
membolos lagi, nanti rapotnya akan saya kasih ‘merah’ semua!”
Peran dosen di sini jauh lebih stay cool. Tidak seperti guru, yang
setiap saat selalu mengingatkan kita jika berbuat salah. Kenapa seperti itu?
Ya, karena memang kita sudah menjadi mahasiswa (baca: pelajar tingkat paling
tua). Tidak mungkin dong, kita harus selalu bergantung dan diingatkan terus
oleh dosen. Benar gak?
Kini, setelah gue merasakan langsung rasanya
kuliah, gue baru sadar kalau SMA dan kuliah itu sama saja, meskipun ada sedikit
perbedaan. Satu perbedaan yang paling
terlihat ialah, saat kuliah kita akan hidup sendiri. Maksudnya apa? Pada saat
kuliah, kalian tidak akan bisa menemukan yang namanya, sahabat sejati. Selain
itu, kalian juga tidak akan bisa melakukan hal-hal gila bersama teman, seperti
halnya pada saat SMA. Misalnya, bolos sekolah massal dan kemudian main PS
bareng di rental, lalu bikin contekan di selembar kertas yang kemudian digilir
untuk teman satu kelas, atau mungkin, konvoi keliling kota sambil corat-coret
seragam. Ya, semua kegilaan itu, tidak
akan kalian dapatkan di bangku kuliah.
So, jika kalian bertanya ke gue, apakah
kuliah itu enak? Maka, gue akan menjawab, semua tergantung diri kalian sendiri.
Jika, kalian masih memiliki prinsip anak SMA “Hidup dan Mati selamanya bersama
sahabat” ini, maka gue jamin, kalian akan bosan dengan namanya kuliah. Karena
sejatinya, kita kuliah itu untuk mencari ilmu, bukan untuk mencari sahabat. Walaupun,
tidak bisa dipungkiri, peran sahabat sangat penting bagi kehidupan kita.
Jika ada yang ingin bertanya atau sekedar sharing, silahkan
isi coment box di bawah J
0 komentar:
Post a Comment