Monday, 9 February 2015

Kuliah Itu Enak Gak, Sih?


Judul di atas adalah pertanyaan yang pernah gue lontarkan kepada temen gue di Surabaya, Andi namanya. Ya, gue pernah bertanya ke Andi tentang bagaimana sih rasanya kuliah. Maklum, karena setelah lulus SMA pada 2013, gue sempat vacum (baca: makan-tidur-nonton TV di rumah) selama setahun.

“Ndik, kuliah itu gimana sih? Enak gak?” tanya gue penasaran ke Andi.

“Sama aja kayak SMA, Don. Cuma kalau kuliah itu bebas,” jawab Andi coba menjelaskan.

“Oh, jadi kuliah itu bebas, yah?”

“Iya, Don, bebas kok,”

Bebas? Hal pertama yang terlintas di pikiran gue saat itu adalah, saat kuliah kita bisa melakukan apapun sesuka hati kita. Mulai dari mengambil makanan secara gratis di kantin, lalu main PS di depan dosen, dan bahkan, kencing di bagian dinding kampus. Tapi, ternyata gue salah. Bebas yang dimaksud oleh Andi, ternyata hanya bebas di dalam hal berpakaian dan cara belajar-mengajar saja.

Perubahan paling menonjol dari masa SMA menuju masa kuliah yakni, perubahan gaya berpakaian. Di perkuliahan kita tidak perlu lagi menggunakan seragam putih - abu-abu ataupun seragam lainnya. Di sini, kita bebas untuk berpakaian apapun, namun tentu saja dalam batas sopan. Ingat, bebas dan sopan yang gue maksud, bukan berarti kalian harus ke kampus dengan mengenakan baju kokoh, peci, dan sarung setiap hari, yah.

Selanjutnya, kenapa kuliah dibilang bebas? Karena di dalam kuliah, kita bebas mau masuk kuliah atau tidak. Berbeda dengan masa SMA, ketika kalian tidak masuk/hadir di dalam kelas, maka guru akan langsung menelpon orang tua kalian, lalu habis itu berkata,

“Maaf, anak Bapak sudah membolos selama 1 hari. Tolong beritahu ke dia, kalau dia membolos lagi, nanti rapotnya akan saya kasih ‘merah’ semua!”

Peran dosen di sini jauh lebih stay cool. Tidak seperti guru, yang setiap saat selalu mengingatkan kita jika berbuat salah. Kenapa seperti itu? Ya, karena memang kita sudah menjadi mahasiswa (baca: pelajar tingkat paling tua). Tidak mungkin dong, kita harus selalu bergantung dan diingatkan terus oleh dosen. Benar gak?

Kini, setelah gue merasakan langsung rasanya kuliah, gue baru sadar kalau SMA dan kuliah itu sama saja, meskipun ada sedikit perbedaan.  Satu perbedaan yang paling terlihat ialah, saat kuliah kita akan hidup sendiri. Maksudnya apa? Pada saat kuliah, kalian tidak akan bisa menemukan yang namanya, sahabat sejati. Selain itu, kalian juga tidak akan bisa melakukan hal-hal gila bersama teman, seperti halnya pada saat SMA. Misalnya, bolos sekolah massal dan kemudian main PS bareng di rental, lalu bikin contekan di selembar kertas yang kemudian digilir untuk teman satu kelas, atau mungkin, konvoi keliling kota sambil corat-coret seragam. Ya, semua kegilaan  itu, tidak akan kalian dapatkan di bangku kuliah.

So, jika kalian bertanya ke gue, apakah kuliah itu enak? Maka, gue akan menjawab, semua tergantung diri kalian sendiri. Jika, kalian masih memiliki prinsip anak SMA “Hidup dan Mati selamanya bersama sahabat” ini, maka gue jamin, kalian akan bosan dengan namanya kuliah. Karena sejatinya, kita kuliah itu untuk mencari ilmu, bukan untuk mencari sahabat. Walaupun, tidak bisa dipungkiri, peran sahabat sangat penting bagi kehidupan kita.

Jika ada yang ingin bertanya atau sekedar sharing, silahkan isi coment box di bawah J

0 komentar:

Post a Comment