Monday, 24 July 2017

Tipe-Tipe (katanya) Mahasiswa #part1

Berdasarkan Jenis dan Karaketeristik :


Menjadi seorang Mahasiswa itu memang gak gampang, karena kita harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Termasuk juga, dengan para Mahasiswa lainnya. Gue merasakan, kalau saat kuliah itu banyak sekali perbedaan antara pelajar dan Mahasiswa. Kalau kata senior yang ngomong di depan panggung pas lagi Ordik (Orientasi Pendidikan) kemarin, mereka bilang kalau Mahasiswa itu lebih dari Siswa, karena ada kata ‘Maha’ di depannya. Dia bilang, segala sesuatu yang ada ‘Maha’ itu pasti sesuatu yang besar dan hebat, seperti; Maha Pencipta, Maha Kuasa, hingga bahkan, Mahadewa.

Bicara soal Mahasiswa itu memang sangat luas banget, karena ada banyak sekali tipe-tipe Mahasiswa. Maka dari itu, di sini gue ingin membagikan beberapa tipe-tipe Mahasiwa pada umumnya. Mulai dari tipe Mahasiswa berdasarkan dari jenis dan karakteristiknya, hingga berdasarkan kegiatan mereka selama di kampus.

Mahasiswa Baru

Pada fase ini, merupakan tahap awal seseorang dikatakan sebagai Mahasiswa. Biasanya julukan Mahasiswa Baru atau Maba ini akan melekat selama 1 sampai 2 semester, hingga nanti ada Mahasiswa Baru yang masuk lagi. Mahasiswa baru itu, biasanya masih rajin kuliah. Setiap dikasih tugas dan dikumpulin minggu depan, malamnya pasti langsung dikerjain. Lalu setiap ada kerja kelompok, setelah keluar kelas pasti langsung ngumpul buat ngobrolin tugas kelompok. Bahkan saking ‘kecanduan’ sama tugas, kalau misal Dosen gak ngasih tugas sehari aja, dia bisa langsung sakaw sambil gigitin bangku dosen.

Oiya, ciri lain dari Mahasiswa baru juga bisa dilihat dari pergaulannya. Biasanya, Maba itu pasti jalan bergerombol sampai nutupin jalanan, mirip kayak Emak-Emak lagi ikut Gerak Jalan. Selain jalan bergerombol, Mahasiswa baru juga biasanya masih berpakaian rapih, sopan, dan wangi banget. Saking wanginya, biasanya Mahasiswa baru juga sering digantung di samping AC, buat dijadiin pengharum ruangan kelas.

Selain fokus dan rajin kuliah, biasanya Maba juga suka ‘ngelirik-lirik’ teman atau kakak kelas yang cakep dan bisa dijadiin calon gebetan. Katanya sih, kalau ada gebetan atau pacar, bisa menjadi penyemangat tersendiri biar cepat lulus. Biasanya, Maba yang ngebet banget untuk punya gebetan atau pacar itu adalah kaum cowok. Jadi, jangan gampang percaya saat awal kuliah, ketika ada cowok yang selalu nanya maupun ngajak ngerjain tugas terus, karena itu sepenunya cuma, Modus!

Mahasiswa Kupu-Kupu

Tipe berikutnya ini, bukanlah tipe Mahasiswa yang bisa terbang dan suka menghisap sari madu dari bunga sepatu. Apalagi, kalo sepatunya itu sepatu Balet. Melainkan, Mahasiswa kupu-kupu itu singkatan dari Mahasiswa kuliah pulang – kuliah pulang. Biasanya, Mahasiswa tipe ini sangat gak betah untuk berlama-lama di kampus.

Mahasiswa kupu-kupu ini, akan langsung menghilang secepat kilat, saat kelas baru banget selesai. Entah, karena dia memang ada pekerjaan penting di rumah, atau memang dia gak punya teman di kampus, atau bahkan, dia punya penyakit diare akut stadium 4 dan kalau gak boker di WC rumah sendiri, pasti gak bakal bisa boker.

Pada dasarnya sih, Mahasiswa kupu-kupu ini merupakan para anak rumahan. Mereka lebih senang berada di rumah atau kostan dan melakukan aktivitas anak rumahan. Bicara soal anak rumahan, gue pribadi merupakan seorang anak rumahan sejati. Seperti halnya anak rumahan pada umumnya, gue pun memiliki kebiasaan tersendiri saat sedang di rumah atau kostan. Seperti misalnya tiduran sambil nonton TV, main game di laptop, bahkan hingga, ngomong sama kucing di kostan. Hah, cowok main sama kucing itu kayak banci? Yah, bodo amat sih, gue emang suka mainin kucing tapi seenggaknya kan, gue gak pernah memainkan perasaan cewek. *sambil ngibas rambut ke udara, meskipun, gue gundul.*


Mahasiswa Kura-Kura

Sebaliknya, kalau tipe Mahasiswa kura-kura ini, bukanlah tipe Mahasiswa yang punya cangkang dan suka makanin lumut di kolam ikan. Melainkan, Mahasiswa kura-kura itu singkatan dari kuliah rapat – kuliah rapat. Julukan Mahasiswa kura-kura biasanya diberikan ke Mahasiswa yang aktif ikut organisasi atau Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus. Selain itu, Mahasiswa tipe ini juga memiliki kebiasaan setelah keluar kelas, selalu menjaga ruang sekretariat mereka. Bisa dibilang sih, kerjaan mereka itu kayak karyawan kantor gitu, setiap pagi sampai sore harus kerja dan jagain kantornya. Tapi bedanya, kalau kerja beneran dibayar pakai uang, kalau mereka cuma dibayar pakai pengalaman dan motivasi doang. Biarpun kere, tapi seenggaknya pahala mereka banyak di kampus.

Kehidupan Mahasiswa tipe ini, biasanya gak terlepas dari namanya rapat. Selalu ada saja hal yang dirapatin setiap harinya. Mulai dari rapat untuk persiapan lomba atau kegiatan seminar di kampus, lalu rapat makrab angkatan, hingga rapat lomba 17-an. Saking hobinya sama rapat, biasanya mereka juga sering melakukan rapat sampai tengah malam. Gue juga bingung, sebenarnya itu rapat apa mau uji nyali? Atau jangan-jangan, mereka mau rapat bareng sama Pocong? Lalu, membahas masalah kerjasama pocong dan Mahasiswa dalam rangka pertukaran Mahasiswa di dunia nyata dan alam gaib? Hmm, Maybe.

Mahasiswa Tongkrongan

Tipe Mahasiswa ini, merupakan kebalikan dari Mahasiswa Kupu-Kupu. Biasanya, Mahasiswa ini sangat senang buat nongkrong alias ngumpul bareng sama teman. Mereka sangat betah menghabiskan waktu berlama-lama di kampus. Biasanya, mereka juga selalu dicap buruk dan dianggap punya masa depan suram oleh banyak orang, karena lebih sering nongkrong daripada belajar. Gue sangat gak setuju, karena mereka kan nongkrong di saat jam istriahat, jadi buat gue sih itu wajar banget. Toh, banyak juga Om-Om anggota Dewan di sana yang main Hape dan tidur saat lagi jam kerja. Nah, itu baru suram namanya.

Mahasiswa tipe ini, biasanya juga memiliki beberapa tempat favorit mereka untuk nongkrong. Ada yang nongkrong di kantin, adapula yang nongkrong di cafe, hingga di dalam WC kampus. Intinya sih, Mahasiswa tipe ini biasanya akan nongkrong di tempat-tempat yang ada Free Wifi-nya, gitu. Katanya, kalau nongkrong sambil main gadget itu, akan membuat mereka terlihat lebih keren. Bahkan, saking niatnya nyari Wifi gratisan, mereka baru pulang sampai diusir dulu sama penjaga kantin atau OB kampus. Ya, antara keren dan kere memang beda tipis sih.

Mahasiswa tongkrongan ini biasanya sangat hobi banget ngegosip saat lagi kumpul bareng. Apa saja bisa dijadikan bahan untuk bergosip sama mereka. Mulai dari gosipin dosen paling killer di kampusterus ibu kantin yang super judes, hingga bahkan, ngomongin dosen killer yang suka modusin ibu kantin super judes. Padahal, mereka itu memang sepasang suami-istri beneran.

Mahasiswa Kutu Buku

Kalau Mahasiswa tipe ini, biasanya pasti gak akan jauh-jauh dari namanya buku. Kemana-mana, mereka pasti akan membaca buku, entah itu di perpustakaan, lalu di taman, bahkan hingga di lapangan basket. Biasanya juga, Mahasiswa tipe ini jarang banget punya teman, sekalipun punya teman paling temannya itu Bapak-Bapak penjaga perpustakaan di kampus.

Mahasiswa kutu buku ini biasanya sangat suka membaca berbagai jenis buku. Mulai dari buku pelajaran, buku novel, hingga bahkan, buku tabungan. Gue pribadi, paling suka membaca jenis buku yang terakhir, apalagi kalau dibacanya pas lagi tanggal muda. Mahasiswa kutu buku ini, biasanya memang sedikit banget punya teman di kampus, dia lebih senang menyendiri di bawah pohon. Sekilas sih, dia terdengar seperti bukan Mahasiswa, tapi lebih mirip anak Genderuwo, karena senang menyendiri di bawah pohon.

Bagi mereka, buku itu seolah menjadi sahabat sejati dan paling mengerti perasaan mereka. Entah, saat mereka sedang senang maupun sedih, buku selalu ada di sisi mereka setiap waktu. Ya, namanya juga Mahasiswa kutu buku. Kalau dia sukanya nikung gebetan teman, nah, kalau itu sih namanya, Mahasiswa kutu kupret.

Mahasiswa Kelas Unggulan

Pada beberapa kampus, ada yang namanya kelas unggulan. Biasanya, Mahasiswa yang bisa masuk kelas unggulan ini, katanya orang-orang terpilih dan pintar dengan IPK yang di atas rata-rata. Mahasiswa kelas unggulan ini, biasanya juga dalam satu angkatan hanya akan dipilih beberapa orang saja dan dimasukan ke dalam 1 atau 2 kelas, gitu.

Bisa dibilang, Mahasiswa kelas unggulan itu selalu dianggap sebagai ‘Dewa’ karena dibilang paling pintar dan tahu segalanya. Padahal, Mahasiswa tipe ini sama aja kayak Mahasiswa biasa lainnya. Mahasiswa kelas unggulan itu juga masih makan nasi kok, lalu juga terkadang masih suka nyontek kalau lagi ujian, bahkan masih suka nyolong gorengan kalau makan di Warteg. Eh, kayaknya ciri yang terakhir itu, cuma gue doang, deh.

Intinya sih, Mahasiswa kelas unggulan ya sama aja kayak Mahasiswa lainnya. Bedanya itu, jumlah Mahasiswa di kelas unggulan lebih sedikit dari kelas lainnya, sehingga belajarnya jauh lebih fokus, gitu. Jadi, bukan berarti Mahasiswa kelas unggulan itu ‘Dewa’ dan lebih tinggi dari Mahasiswa lainnya. Ya, karena kalau ditanya, “Kenapa cewek kalo PMS, bisa lebih menakutkan daripada Godzilla kelaperan?” gue juga pasti gak akan bisa jawab.

Mahasiswa Kelas Internasional

Selain kelas Unggulan, di beberapa kampus, ada juga namanya Kelas Internasional. Kelas ini, biasanya diisi oleh Mahasiswa yang punya uang ‘lebih,’ karena biaya masuknya itu sangat mahal banget. Wajar sih, karena di Kelas Internasional itu punya program pertukaran pelajar dengan Mahasiswa luar Negeri. Biasanya, setiap kampus memiliki kerjasama dengan Negara yang berbeda-beda. Kalau di kampus gue, Universitas Budi Luhur itu kerja samanya dengan salah satu kampus di 2 Negara yakni, Belanda dan Jepang.

Bahkan, gak jarang gue melihat banyak Mahasiwa dari Jepang berjalan di kampus. Terkadang, gue pingin ngobrol sama mereka, tapi sayangnya, gue gak bisa Bahasa Jepang. Biarpun gak terlalu menguasai Bahasa Jepang, tapi seenggaknya, gue tahu dan suka beberapa hal tentang Jepang, sih. Gue suka nonton kartun Jepang kayak One Piece dan Shincan, lalu gue juga suka dengerin lagunya JKT48, dan gue juga suka banget Mi khas dari Jepang salah satunya, Miyabi.

Mahasiswa kelas Internasional itu, menurut gue keren banget. Kalau Mahasiswa biasa belajar sama dosen lokal, mereka belajar langsung sama dosen bule. Makanya, gak heran, kalau mereka itu jago banget ngomong bahasa Inggris. Gue bingung, kenapa Bule mau, ngajarin Bahasa Inggris di Indonesia, ya? Padahal kalau bule belajar Bahasa Indonesia, pasti yang pertama kali diajarin selalu, bahasa Alay. Dan mereka sangat senang dan tersenyum bangga, padahal mereka gak tahu, kalau mereka baru saja menjadi Bule Alay di Indonesia.

Jangankan pas pelajaran, lagi ngobrol biasa sama temannya aja, mereka juga pakai Bahasa Inggris. Jujur, sebagai orang yang gak bisa Bahasa Inggris, gue minder saat lagi jalan bareng sama mereka. Saking mindernya, setiap kali ada mereka lewat dan ngobrol Bahasa Inggris di sebelah gue, pasti gue akan langsung hilang dan ngumpet di balik pohon. Ya, di balik pohon toge yang tumbuh di dalam gelas Aqua.


Mahasiswa K-POP dan Drama Korea

Mahasiswa tipe ini, merupakan sekumpulan orang yang sangat menyukai Korean Pop (K-Pop) dan juga drama Korea. Tipe Mahasiswa ini, merupakan Mahasiswa yang populasinya cukup banyak di kampus. Pertama, hal itu biasa dilihat dari media sosial mereka. Biasanya Mahasiswa pencinta K-Pop dan Drama Korea ini, akan cenderung hobi ‘spam’ foto-foto artis Korea di media sosial mereka.

Bukan cuma itu, biasanya pencinta serba Korea ini juga sering pake Foto Profil artis Korea di medsos mereka. Biar apa coba? Gue mewakili kaum cowok di planet ini, terkadang suka merasa geli, ketika mau kenalan sama cewek, tapi foto profilnya itu cowok Korea lagi telanjang dada. Entah, karena dia gak punya koleksi foto, lalu malas masang wajah aslinya, atau bahkan, karena di malu ada tompel sebesar bola Volley  di wajahnya. Apapun alasannya, bagi gue, melihat wajah cowok Korea lagi telanjang dada di foto profil seorang cewek itu sangat menyeramkan. Ibaratnya itu, sama aja kayak cuci muka pakai air bekas kobokan pecel lele, karena sama-sama merusak mata. Bahkan, saking banyaknya foto artis Korea di medsos mereka, gak jarang gue pun berpikir, kalau Hape mereka lagi dibajak sama Hacker dari Korea bernama, Kim Blo Onn.

Bukan hanya soal spam foto, terkadang saking senangnya nonton drama Korea, Mahasiswa ini cenderung baper dan selalu membayangkan kalau semua drama itu bisa ada di dunia nyata. Jujur, gue termasuk salah satu yang benci dengan drama Korea. Bukan, bukan karena akting atau ceritanya gak bagus kok. Bagi gue, gak ada karya seni yang gak bagus, apalagi kalau karyanya sudah mendunia kayak drama Korea, gitu. Gue benci, karena penggambaran sosok cowok di drama Korea itu terlalu berlebihan menurut gue.

Biasanya itu, di drama Korea sosok cowok selalu digambarkan; gak pernah labil, selalu memahami perempuan, selalu romantis, dan sangat peka. What? Itu cuma film, Girls! Sampai manusia pindah ke Mars pun, gak akan ada cowok yang bisa semua hal di atas. Apalagi, kalau cowok sudah mendengar jawaban “Terserah” dari cewek. Seolah itu, kiamat itu sudah ada di depan mata banget, karena kita para cowok bingung harus berkata dan berbuat apa, selain cuma bisa, pasrah. Ya, pasrah.

Bahkan, gak jarang cewek pencinta drama Korea selalu bilang ke cowoknya, “Kamu peka dikit kek jadi cowok, kayak Kim Soo Hyun!!!” Dan ketika mendengar kalimat kayak gitu, rasanya gue pingin banget teriak, “SIAPE ITU KIM SU YUN?! GUE KAGAK KENAL SAMA COWOK ITU. LAGIAN ITU NAMA ORANG ATAU MEREK MIE SAMYANG DI INDOMARET?!”

Mahasiswa Anak Rantau

Berikutnya, Mahasiswa rantau merupakan salah satu tipe Mahasiswa yang banyak bisa dijumpai di setiap kampus. Tipe Mahasiswa ini biasanya memiliki beberapa ciri khusus. Mulai dari logat dan gaya bahasa daerah yang sangat kental banget, mirip kayak kuah opor ayam pake santan 1 baskom.

Selain logat dan gaya bahasa, biasanya juga anak rantau dapat dilihat dari gaya berpakaiannya. Ketika semua Mahasiswa lain mengenakan kemeja rapih dan ada 1 Mahasiswa menggunakan kaos bertuliskan “I Love Rendang” atau “I Love Sego Kucing.” Nah, dia pasti anak rantau.

Mahasiswa rantau itu, selalu dipandang sebelah mata dan dianggap, Ndeso. Kata ‘Ndeso’ sendiri itu artinya pikiran atau sikap seseorang yang dianggap kampungan. Contohnya gue sendiri, sebagai Mahasiswa perantauan di Jakarta. Banyak yang mengatakan gue itu Ndeso, misalnya ketika gue sedang; pergi ke Mall pake sandal Swallow, kemudian main futsal pake Batik, hingga bahkan, makan soto pake tangan kosong.

Mahasiwa Anak Kost

Mahasiswa tipe ini, bisa dibilang serupa tapi tak sama dengan Mahasiswa anak rantau, karena mayoritas anak rantau pasti akan ngekost. Walaupun, gak sedikit yang tinggal di rumah saudara, atau numpang di rumah teman, hingga bahkan, tidur di tengah rel kereta api.

Biasanya Mahasiswa tipe ini, juga memiliki beberapa ciri khusus. Pertama, anak kost biasanya gak pernah mau diajak nongkrong atau jajan di luar, selalu ada saja alasan untuk menolak. Mulai dari harus ngerjain tugas, beres-beres kamar kostan, bahkan sampai harus nemenin kucing pergi ke kondangan.

Sebaliknya, kalau ada teman bawa makanan, dia pasti akan ada di barisan paling depan. Selain hemat dalam hal makan, anak kost juga suka hemat dalam berkomunikasi. Ya, anak kost, gak akan pernah rela beli pulsa mahal, cuma untuk isi paket kuota internet. Jadi, jangan heran kalau ada Mahasiswa yang duduk sendirian main Hape berjam-jam, sambil nyemil Chiki Komo dan minum teh gelas dioplos Autan di tempat yang ada Free Wifi, nah, dia pasti anak kostan.

Mahasiswa Abadi

Terakhir, ada Mahasiswa yang paling tinggi derajatnya dan cukup disegani di kampus, mereka adalah Mahasiswa Abadi. Mahasiswa Abadi juga sering disebut Mahasiswa paling tua di kampus. Ya, karena Mahasiswa tipe ini merupakan Mahasiswa yang telat lulus dari waktu seharusnya. Banyak alasan mereka belum lulus, mulai dari malas, lalu sibuk dengan berbagai kegiatan di kampus, cuti kerja, hingga bahkan karena menikah muda.

Biasanya, Mahasiswa tipe ini memiliki idealis yang cukup tinggi dan selalu dengan sok bijak bilang, “Kuliah itu bukan untuk cari nilai, tapi cari ilmu, karena nilai itu gak akan kepakai di dunia kerja. Lebih baik lulus lama, tapi ilmunya banyak.” Dengan gampangnya mereka bilang begitu, padahal masuk kuliah aja cuma sebulan sekali, dan itupun cuma nitip absen ke adik kelasnya.


Untuk menemukan Mahasiswa tipe ini di kampus itu mudah banget. Caranya cukup cari Mahasiswa yang duduk di bangku paling pojok, lalu rambutnya gondrong, poninya nutupin hampir semua wajahnya. Ya, mirip kayak gorden Warteg. Selain itu, setiap pembentukan kelompok dia pasti gak punya kelompok. Mahasiswa tipe ini juga selalu sendirian saat kemana-mana, jalannya selalu nunduk, dan mendadak suka ‘bolot’ ketika ada yang bertanya, “Kapan lulus, Bro? Lo cinta banget sama kampus yak, Bro?”


**Cerita selengkapnya bisa dibaca di sini => Mahasiswa 1/2 Abadi on Wattpad (@dono_salimz)

0 komentar:

Post a Comment