Kenapa kali ini, gue menulis tentang Olga Syahputra? Mungkin
bisa dibilang, gue adalah salah satu dari jutaan orang yang merasa sangat
kehilangan akan kepergiannya. Apa ini terlalu lebay? Gue rasa tidak. Karena tidak bisa dipungkiri, hampir seluruh
Indonesia kini ‘menangis’ akan kejadian ini. Siapa sih yang tidak tahu Olga
Syahputra di Indonesia? Mulai dari bocah SD, tukang becak, sampai pejabat pun
tahu siapa sosok Olga Syahputra. Sosok pemuda, yang selalu ceria dan mampu
membuat siapa saja tertawa melihatnya dan melupakan sejenak kesedihan mereka.
Bahkan tidak sedikit, orang yang merasa sangat dekat dengan sosoknya, sekalipun orang itu tidak pernah bertemu dengannya secara langsung. Itulah yang disebut dengan, jauh di mata, tapi dekat di hati.
Bahkan tidak sedikit, orang yang merasa sangat dekat dengan sosoknya, sekalipun orang itu tidak pernah bertemu dengannya secara langsung. Itulah yang disebut dengan, jauh di mata, tapi dekat di hati.
Bagi gue pribadi, Olga Syahputra adalah salah satu komedian terbaik yang pernah ada di Indonesia. Bukan karena penghargaan dan piala yang sudah ia raih, melainkan karena cara ia ber-komedi yang begitu ‘polos’ dan sangat apa adanya. Ya, Olga merupakan seorang penghibur yang tampil dengan jati dirinya sendiri, tanpa harus menjadi orang lain. Dan gue salut akan hal itu! Tidak seperti jaman sekarang, di mana banyak anak alay berusaha ‘terkenal’ mengikuti trend yang sudah ada.
Selain itu, dari seorang Olga gue juga belajar, bahwa tidak
perlu menjadi orang pandai dan berpendidikan tinggi untuk menjadi sukses. Namun
bukan berarti, kalian harus drop out dari
sekolah atau universitas, lalu berkata, “Buat
apa gue sekolah, buat apa gue nyari ilmu, gue kan mau jadi artis. Daripada cari
ilmu, mending cari sensasi aja, biar eksis.”
Satu lagi pelajaran penting yang bisa kita ambil dari kejadian ini, yakni: hargailah tubuhmu! Ya, tidak bisa dipungkiri, meninggalnya seorang Olga Syahputra adalah karena ia tidak bisa ‘menghargai’ tubuhnya sendiri. Pola hidup yang serba instant, terlalu memforsir diri, dan kurangnya olahraga, merupakan sebagian kecil alasan dari meninggalnya Olga. Oleh karena itu, selagi masih muda, marilah kita mengubah pola hidup kita menjadi lebih baik. Karena akan percuma rasanya, bila kita memiliki banyak uang, tetapi memiliki tubuh yang tidak sehat. Percuma!
Bicara soal Olga Syahputra, gue jadi teringat dengan teman
SMA gue, Sukron namanya. Ya, Sukron adalah salah satu fans berat dari Olga Syahputra. Hampir setiap hari, ia selalu
berada di depan layar kaca hanya untuk menunggu aksi dari Olga. Bukan hanya itu
saja, bahkan gue dan Sukron sempat berpikir untuk mencoba masuk ke sanggar teater
karena terinspirasi akan sosok Olga. Namun sampai sekarang, keinginan itu masih
belum kesampaian dan masih menjadi angan semata.
Sukron juga pernah bilang, kelak jika ia punya uang, ia
ingin sekali ke Jakarta dan menyaksikan langsung penampilan dari Olga Syahputra.
Ya, layaknya fans pada umumnya, akan selalu ada kepuasan batin, ketika
kita bisa melihat idola kita secara langsung. Sekalipun, tidak sedikit materi
yang harus kita ‘korbankan’ nantinya. Namun, mungkin kali ini, Sukron masih
kurang beruntung, “Sabar wae yo, Kawan!”
Kini, sudah tidak ada lagi sosok Olga Syahputra di dunia
ini. Kini, tidak ada lagi canda tawa yang bisa kita lihat dan kita dengar
darinya. Namun gue percaya, semua karya dan juga kenangan yang ia tinggalkan,
tidak akan pernah lekang oleh waktu. Selamat jalan Olga Syahputra, salah
komedian terbaik Indonesia, semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di atas
sana. Amin.
Jika ada yang ingin bertanya atau sekedar sharing, silahkan
isi comment box di bawah J
2 komentar:
Dan setelah olga syahputra meninggal, muncul Sudono Salim yg siap berkaya di Indonesia dengan tulisan-tulisannya.
Amin, Ngge, amin banget. Semoga saja begitu :D
Post a Comment