Hari Valentine, adalah hari kasih sayang yang jatuh tepat setiap 14 Februari. Hari yang selalu identik dengan pemberian cokelat atau bunga untuk orang yang kita sayang. Di Indonesia sendiri, Valentine biasa dirayakan oleh para kawula muda.
Biasanya, para cewek yang memiliki pasangan akan menunggu
hingga pukul 00.01, tepat memasuki tangal 14 Februari. Berharap, cowoknya akan
datang ke depan rumah membawa sekotak cokelat dan seikat bunga, lalu berkata, “Happy Valentine, Sayang!” Mirip seperti
FTV di SCTV. Tapi kenyataannya? Nihil. Maklum, namanya juga cowok, mahkluk
paling tidak peka di mata kaum perempuan.
Berbeda dengan cewek yang sangat senang menyambut hari
Valentine, bagi cowok, Valentine adalah hari yang menyeramkan. Kenapa begitu?
Karena, di hari inilah cowok akan merasakan bagaimana rasanya jatuh miskin
dalam sehari. Bagaimana tidak miskin, ketika kalian harus membelikan cokelat,
boneka, bunga, lalu nonton bioskop dan dinner bersama dengan si doi? Berbeda
dengan di luar negeri, hari Valentine dirayakan dengan bertukar kado atau
bertukar cokelat, jadi tidak ada akan membuat dompet jebol.
Selain itu, kendala terbesar bagi cowok pada saat Valentine
adalah saat memberikan cokelat. Inilah reaksi cewek, jika diberikan cokelat
berukuran kecil: “Kamu kok pelit banget
sih sayang? Masak ngasih cokelat kecil banget sih,” Dan ketika diberi cokelat berukuran besar: “Cokelatnya kok besar banget sih sayang?
KAMU MAU BIKIN AKU TAMBAH GENDUT?! HAH?!” Hmm, serba salah.
Berbeda, dengan orang yang memiliki pacar, kegiatan para
jomblo sangatlah berbeda di hari Valentine. Sudah bukan rahasia lagi, jika hal
rutin yang selalu dilakukan oleh para jomblo dalam menyambut hari Valentine
adalah selalu berdoa. Ya, berdoa agar turun hujan deras. Seperti kita ketahui
juga, beberapa hari yang lalu Indonesia baru saja mengalami kejadian duka,
akibat banjir yang hampir menggenangi seluruh kota di Indonesia. Apa itu akibat
doa para jomblo? Bisa jadi, sih. Mengingat, populasi jomblo di Indonesia
termasuk sangat banyak.
Bicara soal banjir, jujur gue sangat prihatin. Ketika orang
lain mengalami kesusahan (akibat banjir), masih saja ada orang yang menjadikan
hal itu sebagai bahan bercandaan. Tidak jarang di sosial media, kita akan
menemui Meme yang menjadikan banjir sebagai bahan candaan / lelucon mereka. Apa itu lucu? Menurut gue, TIDAK. Mungkin, orang
yang membuat meme-meme dan candaan tentang berita banjir adalah orang yang
tidak memiliki rasa kemanusiaan sama sekali. Maybe.
(Gambar: Contoh Meme Tentang Banjir)
Bisa dibilang, tahun ini adalah hari Valentine paling kelam
bagi warga Indonesia. Bagaimana tidak, di satu sisi, ada sebagian orang yang
merayakan hari kasih sayang berasama pacar, orang tua, ataupun sahabatnya.
Sedangkan, di luar sana, kita harus melihat saudara kita kesusahan, makan
seadanya dan tidur dengan tidak nyenyak di posko pengungsian. Alangkah baiknya,
daripada kita merayakan hari Valentine dengan bersenang-senang, lebih baik kita
merayakan bersama korban bencana banjir. Entah itu, dengan memberikan sumbangan
seikhlasnya berupa doa atau materi, ataupun ikut menjadi relawan bagi korban banjir. Ya,
setidaknya di hari kasih sayang ini, kita masih memiliki rasa peduli terhadap saudara
kita di luar sana.
So, inilah hari Valentine, 14 Februari 2015 di Indonesia:
Hari kasih sayang di tengah duka.
Jika ada yang ingin bertanya atau sekedar sharing, silahkan
isi coment box di bawah J
2 komentar:
Hai donski... coba diperhatikan lagi EYD nya, udah bagus bgt artikel nya seru dibaca. Tp coba beberapa kalimat diliat tanda baca nya sama kata nya :p.
Salam manis.
Terima kasih Rima udah ngingetin, yah. Nanti gue pasti akan belajar terus kok, untuk lebih baik lagi :) hehe
Post a Comment