Beberapa hari yang lalu, ada teman yang curhat ke gue
melalui pesan BBM. Katanya, ia sedang galau, karena gebetan yang selama ini
menjadi incarannya ternyata disukai oleh sahabatnnya sendiri. Atau dalam kata
lain, teman makan teman. Sebuah kondisi, di mana seseorang akan merasa serba
salah dalam mengambil sebuah pilihan.
Lalu, apa yang harus dilakukan bila dalam kondisi seperti
itu? Jelas yang pertama harus dilakukan ialah, menenangkan pikiran terlebih
dulu. Jangan sekali-kali mengambil keputusan di saat tengah emosi, apalagi di
saat sedang terbakar oleh cemburu.
Bukannya masalah akan selesai, melainkan kalian justru akan nekat
melakukan hal-hal ‘bodoh’ nantinya. Misalkan menampar sahabat kalian, menjambak
rambutnya, atau mungkin lebih sadis lagi, kalian akan tega membakar sahabat
kalian hidup-hidup di depan ruang guru / dosen.
Setelah menenangkan diri, hal kedua yang harus dilakukan adalah,
cari tahu apa alasan sahabat kalian bisa menyukai gebetan kalian itu. Di saat
kalian suka dengan gebetan kalian, pastinya kalian memiliki alasan kenapa
kalian menyukainya. Nah, sama seperti itu, sahabat kalian juga pasti
memiliki alasan kenapa dia bisa suka dengan gebetan kalian. Entah itu, karena
gebetan kalian baby face (baca: muka
bocah), atau mungkin, karena dia memiliki senyum yang manis, semanis
es tebu 2 ribuan di pinggir jalan.
Di saat mencari jawaban dari pertanyaan di atas, maka kalian
akan menemukan dua tipe jawaban dari sahabat kalian. Dua tipe jawaban yang akan
menentukan, apakah orang yang kalian kenal itu merupakan sahabat yang baik atau
bukan. Caranya bagaimana? Cukup dengan bertanya seperti di bawah ini :
(Sahabat Yang Baik)
A : Lo tau gak sih, kalau gue juga suka sama dia?
B : Hah? Lo juga suka sama dia, demi apa?
A : Iya beneran deh, gue udah dari lama suka sama dia,
B : Yaudah kalau gitu, gue akan coba melupakan dia mulai
hari ini,
A : Kenapa?
B : Yah, karena gue tidak rela bila persahabatan kita rusak,
hanya gara-hara masalah seperti ini.
(Sahabat Yang Kamfret)
A : Lo tau gak sih, kalau gue juga suka sama dia?
B: Iya, tau kok, emang kenapa?! Masalah buat lo?! Kan belum tentu dia suka sama
lo,
A : Tapi kan gue yang duluan suka sama dia, hargain gue dong
sebagai sahabat lo,
B: Sahabat? Hari gini masih bicara sahabat, udah gak jaman keleuss!
A : Oke fine,
kalau begitu cara lo. Terima kasih ya buat semuanya, *sambil ngambil bensin dan
korek api*
Sebagai seorang sahabat yang baik, bila mengetahui
sahabatnya tengah mengejar sesuatu, seharusnya dia bisa mendukung kita sepenuh
hati. Bahkan, membantu kita untuk bisa mendapatkan apa yang sedang kita kejar
itu. Ya, salah satunya membantu mengejar cinta.
Lalu, bagaimana jika sahabat kita jatuh cinta dengan orang
yang kita sukai, apakah itu salah? Tidak! Karena bagi gue, cinta itu universal,
siapa saja berhak untuk jatuh cinta kepada siapa saja dan kapan saja. Termasuk
juga, sahabat kita sendiri. Walaupun, terkadang ada rasa kecewa dan tidak
ikhlas di dalam hati. Mengingat, kini kita harus ‘bertarung’ melawan sahabat
kita sendiri. Sosok yang selalu ada, di saat kita tengah tersenyum maupun
menangis bersama. Namun dari sini kita juga bisa belajar, bahwa cinta itu memang benar-benar buta. Kenapa bisa begitu? Karena, cinta itu bisa mengubah sahabat menjadi lawan dalam sekejap. Sekalipun kita pernah menyebutnya sebagai, sahabat sejati.
Baiklah, kini masuk ke tahap terakhir yakni tahap memilih. Tahap yang
paling berat dan sulit menurut gue, karena kita harus memilih satu di antara
dua pilihan. Sahabat atau gebetan?
Saran dari gue, jika kalian berada di posisi di atas, sebaiknya kalian diam saja dan jangan memilih siapa-siapa. Lalu? Biarkan orang yang kalian perebutkan itu (baca : si gebetan), untuk memilih di antara kalian berdua. Simpel kan? Atau jika mau lebih adil, sebaiknya kalian berdua sama-sama pergi dan menjauh dari kehidupan orang yang kalian incar tersebut. Hmm, pilihan yang sulit sekali bukan? Dan tentu saja, apapun pilihan kalian, pasti harus ada satu yang dilepaskan dan dikorbankan.
Saran dari gue, jika kalian berada di posisi di atas, sebaiknya kalian diam saja dan jangan memilih siapa-siapa. Lalu? Biarkan orang yang kalian perebutkan itu (baca : si gebetan), untuk memilih di antara kalian berdua. Simpel kan? Atau jika mau lebih adil, sebaiknya kalian berdua sama-sama pergi dan menjauh dari kehidupan orang yang kalian incar tersebut. Hmm, pilihan yang sulit sekali bukan? Dan tentu saja, apapun pilihan kalian, pasti harus ada satu yang dilepaskan dan dikorbankan.
Jika ada yang ingin bertanya atau sekedar sharing, silahkan
isi comment box di bawah J
1 komentar:
mantap gan kunjungi jugak situs kami:
>> Kumpulan Berbagai Tips dan Trick Terbaru Terupdate
>> Kata mutiara cinta tak harus memiliki Terbaru
>> Tips Cara Ngobrol Asik Saat PDKT
>> Tips mengatasi perasaan galau
>> Cara Memuji Wanita Idaman
Post a Comment