(Gambar : Aksi "Bali Tolak Reklamasi" di Bundaran Hotel Indonesia)
Kali ini, gue ingin menulis hal yang agak sedikit berbeda
dengan tulisan sebelumnya. Di tulisan kali ini, gue ingin sedikit membahas
mengenai sebuah gerakan rakyat. Gue ingin membahas mengenai gerakan “Bali Tolak Reklamasi”
untuk membatalkan Perpres No.51 tahun 2014.
Sebelumnya, mungkin kalian masih bingung, apa itu reklamasi?
Kenapa reklamasi harus ditolak? Lalu, apa sih isi dari Perpres No.51 tahun
2014? Silahkan baca dulu link ini yah, guys : ForBali Tolak Reklamasi!
Bagaimana? Sekarang kalian paham kan, kenapa gue membahas
tentang hal ini? Bahkan, bukan hanya segelintir orang saja yang peduli dengan
gerakan tersebut, melainkan tokoh-tokoh penting, seperti Iwan Fals pun ikut
mendukung gerakan ini. Saking gusarnya dengan hal tersebut, Iwan Fals sampai
membuat sebuah konser akbar bertakjub “Nyanyian Raya” yang kemarin baru saja
digelar di Garuda Wisnu Kencana, Bali.
Adapula, musisi lain yang mendukung di dalam konser tersebut yakni; Superman Is Dead, Gigi, Nidji, dan Kotak.
Adapula, musisi lain yang mendukung di dalam konser tersebut yakni; Superman Is Dead, Gigi, Nidji, dan Kotak.
(Gambar : Iwan Fals dan Superman Is Dead)
Jujur saja, sebagai orang Bali (baca: lahir dan tinggal
selama 15 tahun di Bali), gue sangat tidak setuju bila Teluk Benoa direklamasi.
Kenapa tidak setuju? Ya, karena memang
tidak seharunya Teluk Benoa direklamasi hanya demi alasan “pembangunan” yang
tidak masuk akal. Sudah cukup rasanya, kita 'dijajah' oleh kaum Kapitalis. Sudah
cukup juga, tanah, lahan, dan ‘surga’ kita dihabiskan hanya untuk dibangun
menjadi mall, apartemen, dan perumahan mewah.
Buat orang kaya di Indonesia yang suka membangun mall,
apartemen, dan perumahan mewah :
“Gue mau nanya ke lo, emang kalau lo
bangun jutaan mall, apartemen, dan perumahan mewah di Indonesia, rakyat kecil
kayak gue bakal dapet apa?! Terus, kalau semua lahan dan tanah lo bangun, anak-anak
dan cucu-cucu gue kelak mau lo suruh tinggal di mana?! Di kolong jembatan,
gitu?! Hah?! Sh*t!”
Sebelumnya, gue ingin menegaskan kalau tulisan ini gue buat bukan atas dasar politik. Di sini, gue tidak berpihak pada kubu Presiden Jokowi, Prabowo, SBY, atau siapapun itu. Tulisan ini gue buat hanya semata karena keprihatinan gue, sebagai rakyat kecil yang selalu ‘dijajah’ oleh kekuasaan kaum Kapitalis. Selain itu, gue juga sangat mendukung aksi Indonesia Go Green. Seperti kata Iwan Fals dalam konser Nyanyian Raya kemarin, “Cintailah alam dan lingkungan kalian, maka kelak alam juga akan memberikan lebih kepada kalian.”
Sebelumnya, gue ingin menegaskan kalau tulisan ini gue buat bukan atas dasar politik. Di sini, gue tidak berpihak pada kubu Presiden Jokowi, Prabowo, SBY, atau siapapun itu. Tulisan ini gue buat hanya semata karena keprihatinan gue, sebagai rakyat kecil yang selalu ‘dijajah’ oleh kekuasaan kaum Kapitalis. Selain itu, gue juga sangat mendukung aksi Indonesia Go Green. Seperti kata Iwan Fals dalam konser Nyanyian Raya kemarin, “Cintailah alam dan lingkungan kalian, maka kelak alam juga akan memberikan lebih kepada kalian.”
So, jika kalian
mengaku sebagai orang yang peduli dengan alam dan lingkungan, gue harap kalian bisa
bersimpati dengan gerakan Bali Tolak Reklamasi. Namun, bersimpati saja tidak
cukup untuk membantu menyelamatkan Teluk Benoa dari reklamasi. Maka dari itu,
diperlukan aksi nyata agar kalian juga bisa membantu menyelamatkan Telok Benoa.
Caranya bagaimana? Cukup hanya dengan mengisi dan menanda tangani petisi saja
kok. Sebagai bukti nyata, kalau kalian sudah ikut berprtisipasi langsung di dalam
gerakan Bali Tolak Reklamasi.
Ayoo, tunggu apa lagi, buruan isi dan tanda tangani petisinya dengan klik
di sini: Petisi Teluk Benoa Tolak Reklamasi.
Jika ada yang ingin bertanya atau sekedar sharing, silahkan
isi comment box di bawah J
0 komentar:
Post a Comment