Masih ingat dengan artikel Gimana Sih, Cara Menjadi Penulis? Di dalam artikel tersebut, gue sempat menyinggung tentang grup atau
komunitas menulis, bernama Antologi Es Campur. Nah, sekarang gue ingin sedikit
berbagi pengetahuan dan pengalaman gue selama berada di grup tersebut.
Berawal dari sebuah keisengan, menulis pencarian di facebook
“Grup Menulis di Indonesia” pada
tahun 2012. Lalu, munculah beberapa nama grup menulis di sana. Namun sayang,
hampir sebagian grup tersebut sudah tidak aktif atau jarang diperbarui. Sampai
akhirnya, di list paling bawah gue menemukan sebuah grup bernama, Antologi Es
Campur. Pada saat itu, gue sempat sedikit bingung, kenapa tiba-tiba muncul
sebuah grup yang aneh. “Jangan-jangan,
ini grup bagi pencinta Es Campur se-Indonesia kali, ya? Kurang lebih, seperti itulah pikiran awal gue.
Namun, ternyata gue salah.
(Gambar: Anisa AE, pendiri grup "Antologi ES Campur")
Singkat cerita, gue pun mulai menyukai grup tersebut dan
kemudian bergabung di dalamnya. “Yeah,
akhirnya gue resmi menjadi anggota di Antologi Es Campur!” Lalu, habis itu?
Gue hanya diam selama seminggu dan hanya memata-matai aktivitas di grup
tersebut. Jujur, gue bingung harus memulai dari mana pada saat itu. Hingga
akhirnya, gue berkenalan dengan Mbak Anisa AE. Dia adalah pendiri dari grup
atau komunitas, Antologi Es Campur. Di sini, gue juga mulai tahu kalau grup
tersebut dinaungi oleh penerbit indie milik Mbak Anisa AE yang bernama AE
Punlishing dan berpusat di Malang, Jawa Timur.
Setelah seminggu diam bagai patung pancoran, gue pun
memberanikan diri untuk nimbrung di
grup tersebut. Mulai dari kenalan dengan admin cewek yang kece-kece, hingga
kenalan dengan para anggota yang usianya jauh lebih dewasa (baca: lebih tua)
dari gue. Pada saat itu pula, gue jadi tahu kalau di grup Antologi Es Campur
ada yang namanya kegiatan harian dan kegiatan bulanan.
Pada saat itu, kegiatan harian yang dilakukan adalah menulis
flash fiction, puisi berantai, dan sharing kepenulisan. Yang tentunya,
setiap hari tema yang dibahas selalu berbeda-beda. Lalu, untuk kegiatan bulanan
sendiri, ada yang namanya lomba menulis cerpen bulanan. Di mana di dalam lomba
tersebut, jika naskah cerpen kita memenuhi syarat seleksi, maka naskah kita akan
digabungkan dan diterbitkan menjadi sebuah buku. Dan yang lebih keren, nama
kita akan ada di dalam buku tersebut, heheh. Serta, bagi seluruh kontributor
yang lolos seleksi juga akan mendapatkan e-sertifikat.
Sebulan awal, gue begitu aktif mengikuti berbagai kegiatan
di grup Antologi Es Campur. Hasilnya? Nihil! Dari semua lomba yangg gue ikuti,
naskah gue sama sekali tidak ada yang pernah lolos seleksi. Pada saat itu, gue
sempat merasa down dan berpikir untuk
berhenti menulis. Namun, gue mencoba untuk berpikir positif dan melanjutkan apa
yang sudah gue jalankan. Sembari terus menulis, tidak lupa gue selalu sharing
dengan anggota lain yang ada di grup tersebut. Hasilnya, di bulan ke-dua naskah
gue perlahan sudah mulai ‘dianggap’ dan berhasil beberapa kali lolos seleksi.
(Gambar: E-Sertifikat dari AE Publishing)
Satu pesan yang gue tangkap selama aktif di grup tersebut
adalah, menulis itu bukan soal bagus atau buruk. Melainkan, menulis itu soal
mau atau tidak mau. Ya, intinya semua berasal dari seberapa besar niat kita
menulis.
Nah, itu mungkin sedikit yang bisa gue bagi soal grup atau
komunitas Antologi Es Campur. Jika kalian ingin bergabung untuk belajar menulis
atau sekedar sharing di grup tersebut, silahkan klik Antologi Es Campur ini.
Jika ada yang ingin bertanya atau sekedar sharing, silahkan
isi coment box di bawah J
0 komentar:
Post a Comment