Awalnya sekali, gue tidak tertarik untuk
kuliah. Namun, karena dipaksa keluarga untuk kuliah dan gue tidak mau menjadi
anak yang durhaka, terpaksalah gue kuliah. Pilihan awal gue waktu itu bukanlah
Universitas Budi Luhur, melainkan BSI (Bina Sarana Informatika). Yaps benar,
yang iklannya itu kayak gini, “Kuliah? Di
BSI aja!”
Alasan
awal gue milih BSI, bukan karena ‘terhipnotis’ tagline: “Kuliah? Di BSI aja!,”
tapi karena ada jurusan Broadcasting di BSI. Lalu, alasan lain adalah karena
kuliah di BSI itu murah sekali. Yah bisa dibilang, paling 'miring' dibandingkan
Universitas Swasta lainnya
di Jakarta. Tapi sayangnya, di BSI tingkatan paling tinggi hanya sampai D3 saja, sedangkan gue maunya langsung S1. Gue tidak bilang D3 itu jelek loh, di sini gue hanya berpikir, kalau orang tua masih bisa membiayai sampai S1, kenapa gue harus milih D3? Toh lulusnya kan cuma beda 1 tahun, gue mikirnya sih gitu.
di Jakarta. Tapi sayangnya, di BSI tingkatan paling tinggi hanya sampai D3 saja, sedangkan gue maunya langsung S1. Gue tidak bilang D3 itu jelek loh, di sini gue hanya berpikir, kalau orang tua masih bisa membiayai sampai S1, kenapa gue harus milih D3? Toh lulusnya kan cuma beda 1 tahun, gue mikirnya sih gitu.
Akhirnya, gue pun mencoba tuk
berpindah ke lain hati. Disinilah, peran internet sangat terasa penting buat
gue. Jadinya, gue tidak perlu untuk pergi mengunjungi satu per satu Universitas
di seluruh Jakarta.Bisa kebayang kan, gimana ribetnya kalau belum ada internet
dan gue harus daftar langsung, menghadapi macetnya ibu kota dan harus menerjang
genangan banjir? Hah?! Hmm,... Sudahlah lupakan. Kembali lagi ke topik utama,
awalnya gue googling dengan
menggunakan keyword “Universitas Ilmu
Komunikasi di Jakarta” dan banyak sekali Universitas yang muncul. Di
antaranya adalah Mercu Buana, Esa Unggul, Gunadarma, dan pastinya Budi Luhur.
(foto: Ordik Universitas Budi Luhur 2014)
Pasti
ada yang bergumam, “Bukannya universitas
yang lain lebih bagus, kenapa harus memilih Budi Luhur?” Jawaban gue
simpel: mungkin yang lebih bagus itu banyak, tapi yang bikin nyaman itu
jarang! Dan hanya Budi Luhur yang bisa
membuat gue merasa nyaman. Alasannya?
Maksud
nyaman di atas adalah, gue merasa nyaman dengan pelayanan yang disediakan oleh
Universitas Budi Luhur. Terutama, pelayanan dalam menyambut calon mahasiswa
baru. Gue merasa bersemangat, ketika melihat keaktifan dari pihak kampus dalam
menyampaikan update informasi via website dan sosial media, khususnya via
Twitter. Hampir selama satu bulan penuh, gue selalu memantau 4 Universitas
swasta di atas. Dan hasilnya? Berdasarkan survei secara objektif, Universitas
Budi Luhur-lah yang paling aktif dalam memberikan informasi terbaru. So, bisa
gue simpulkan, bahwa Universitas Budi Luhur adalah yang paling niat dalam
menyambut mahasiswa baru. Bukan hanya menyambut, melainkan juga meyakinkan
pilihan dari calon mahasiswa. Gak percaya? Coba buka deh, www.budiluhur.ac.id nih!
Sebelumnya, tulisan ini gue buat bukan bermaksud untuk menjelekkan atau menjatuhkan Universitas lain, melainkan hanya untuk berbagi informasi semata.
Jika ada yang ingin bertanya atau sekedar sharing, silahkan isi coment box di bawah J
1 komentar:
Wah... ane juga gan... puas banget sama pelanayanan universitas budi luhur... ane baru mau masuk taun ini... tapi dari pas penyambutan briefing untuk ordiknya ajah udh ramah2 kakaknya... dan lagi temen2 disana enak2... so pasti bikin gua tambah semangat buat kuliah di budi luhur... jujur ajah ya... dari beberapa universitas swasta yang gua daftar... budi luhur paling enak pelayananya juga paling ramah... hehehehe pluss pluss deh buat universitas budi luhur...
Post a Comment