Enak gak sih jualan pulsa? Itulah
pertanyaan yang sering terlontar dari teman-teman gue. Dan kalau gue harus
menjawab, maka gue akan bilang, kadang enak dan kadang nyesek. Kenapa begitu?
Tentu saja, enaknya adalah saat kita mendapatkan uang / keuntungan dari hasil
jualan pulsa. Lalu, nyeseknya di mana? Banyak!
Pertama, ketika teman membandingkan pulsa
yang kita jual dengan counter pulsa
dekat rumahnya. Biasanya, mereka akan mengatakan seperti ini, “Pulsa 10 berapa di lo? 12 ribu, ya? Ah,
mahal banget, di counter dekat rumah gue cuma 11.500 tuh,” Terkadang jika
mendengar orang yang berkata seperti itu, ingin sekali gue menjawab seperti
ini: “Yaudah, counter yang dekat rumah lo
itu, suruh pindah aja jualan di dalem kampus! Beres, kan?”
Sudah bukan rahasia umum, bila penjual
pulsa keliling seperti gue tidak akan terlepas dari namanya hutang. Biasanya
orang-orang seperti ini adalah teman dekat dari si penjual pulsa. Dan biasanya lagi, pada saat ingin
berhutang mereka akan berkata seperti ini: “Don,
gue beli pulsa dong, besok gue bayar deh. Soalnya, ini gue ada urusan pentiiiiinnnggg
bangeeeeeettt, pliiiiiisssss.......” Ketika sudah terkena perkataan seperti
itu, biasanya si tukang pulsa akan langsung luluh dan tidak bisa menolak. Namun
sangat disayangkan, tidak jarang ucapan hanyalah tinggal ucapan semata. Keesokan harinya, mereka akan berkata: “Eh, sorry nih, dompet gue ketinggalan,”
atau “Maaf ya, nyokap gue belom ngasih
uang jajan nih,” atau lebih ekstrim lagi “Sorry, gue belom bisa ke kampus nih, soalnya lagi nemenin kucing gue
lahiran.”
Kenapa gue menulis tentang hal ini? Ya,
karena gue ingin kalian tahu, bahwa menjadi penjual pulsa keliling itu tidaklah
semudah yang kalian bayangkan. Apalagi, jika banyak yang belum membayar uang
pulsa, sedangkan kita harus mengisi saldo pulsa. Bagaimana pun, saldo pulsa
adalah modal utama bagi penjual pulsa untuk menjual dagangannya kembali. No
saldo, no jualan! Dan kembali lagi, biasanya para penjual pulsa akan menggunakan
uang hasil keuntungan, untuk mengisi saldo pulsa. Lalu, bagaimana mau mengisi
saldo pulsa, bila setiap hari banyak yang belum membayar hutang? Nah, disinilah
gue mengharapkan kesadaran diri dari si pembeli. Kalau bisa, pakailah prinsip:
membayarlah sebelum ditagih. So, kalau seperti ini, penjual dan pembeli
sama-sama enak, kan?
Inilah sebagian kecil curahan hati gue,
selama menjadi mahasiswa penjual pulsa keliling di kampus. Dan tulisan ini gue
buat, bukan untuk menyindir siapa pun, melainkan hanya untuk sekedar berbagi
pengalaman semata.
Jika ada yang ingin bertanya atau sekedar
sharing, silahkan isi comment box di
bawah J
2 komentar:
terus gimana solusi lo klo ada yg mengundur terus terusan untuk membayar hutangnya? dan satu lagi apa lo pke spanduk atau apalah biar lo itu di tau klo lo jualan pulsa bro?
Yah tinggal ditegur aja, bilang kalau kita butuh uang itu dan untuk promosi sendiri, gak pake spanduk juga sih, lebih pake sistem dari mulut ke mulut aja, heheh
Post a Comment