Tuesday, 3 March 2015

Ulang Tahun Yang Kurang Sempurna


Tanpa terasa, hari ini tepat pada 3 Maret 2015, usia gue resmi bertambah satu tahun. Pertanda, bahwa gue semakin dewasa, atau mungkin, semakin tua. Apapun itu, gue merasa bersyukur karena masih diberikan kesempatan hidup hingga detik ini. Detik di mana, saat ini gue telah menginjak usia ke 20 tahun. Sebuah usia di mana seharusnya gue  bisa menjadi pribadi yang dewasa, mandiri, dan menjadi kebanggan bagi orang tua. Walaupun, pada kenyataannya semua itu belum bisa sepenuhnya gue wujudkan.

Bicara soal ulang tahun, ini adalah ulang tahun ke sekian kalinya gue tanpa ditemani oleh orang tua. Semua berawal, semenjak Bapak gue meninggal saat gue masih kelas 1 SMA. Semenjak itu pula, Ibu gue harus pindah ke Kediri dan gue hanya seorang diri di Surabaya. Hanya tinggal bersama saudara dari Bapak gue. Ya, bisa dibilang numpang hiduplah.

Belakangan ini, ulang tahun gue lebih banyak gue habiskan bersama dengan para sahabat. Setidaknya, gue merasa beruntung, karena masih ada orang-orang yang care dan mau meluangkan waktu untuk membuat gue tersenyum selama sehari. Merayakan ulang tahun dengan sahabat, bagi anak rantau seperti gue merupakan suatu hal yang
istimewa. Setidaknya, kini gue sudah tidak merasa hidup seorang diri lagi. Bisa dibilang, kini sahabat adalah keluarga kedua bagi gue. Thanks, guys.

Dari gue, hanya ucapan terima kasih yang bisa gue berikan kepada kalian, guys. Semoga kalian selalu diberi kesehatan, kelancaran dalam mencapai cita-cita, dan semoga juga, kelak kita masih bertemu lagi di puncak kesuksesan. Amin.

Terkadang, gue suka merasa sedih dan iri, ketika melihat ada teman yang bisa berulang tahun dan merayakan dengan orang tuanya. Hal yang kini sulit sekali untuk bisa gue lakukan lagi. Mengingat, kini gue ada di Jakarta dan Ibu gue ada di Kediri. Walaupun tidak bisa bertemu, setidaknya gue masih bisa mendengar suara Ibu gue setiap tahun via telepon. Dan itu, merupakan suatu anugerah dan kebahagiaan tersendiri bagi gue.

Gue masih ingat, ia selalu mengatakan hal yang sama di setiap ulang tahun gue, yakni seperti ini:

“Kamu sekolah yang rajin, ya, Nak. Jangan ikut-ikutan teman yang nggak bener. Pokoknya, buat Papa mu supaya bangga di atas sana. Sekarang, Mama nggak bisa ngasih apa-apa, cuma bisa bantu doa aja.”

Itulah beberapa baris kata, yang selalu gue dengar dari ujung telepon dan selalu mampu membuat gue tak kuasa membendung air mata. Jika dibilang cengeng, mungkin gue adalah pria yang cengeng.  Karena gue sadar, gue belumlah bisa menjadi seorang anak yang membanggakan untuk kedua orang tua. Terkadang, gue masih suka egois, keras kepala, dan hanya memikirkan kesenangan pribadi gue, tanpa pernah mempedulikan perasaan orang tua.

So, gue harap di ulang tahun yang ke 20 tahun ini, gue bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari tahun kemarin. Lebih dekat dan takut dengan Tuhan. Dan yang terakhir, gue berharap tahun depan gue bisa merayakan ulang tahun ke 21 tahun ditemani dengan Ibu dan juga kakak gue. Amin.

Ya, sekian dulu curhatan dari gue, karena gue sadar ini adalah hari yang berbahagia, jadi tidak baik kalau gue terlalu melow seperti ini. Heheh. Akhir kata, gue ucapkan: God Bless You, All!

Jika ada yang ingin bertanya atau sekedar sharing, silahkan isi comment box di bawah J

0 komentar:

Post a Comment